Pages

Friday, October 26, 2018

5 Kepala Daerah Ini Nyambi Jual Jabatan ke Bawahannya

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai seorang kepala daerah yang dipilih oleh rakyat, seorang kepala daerah harusnya patuh dan amanah. Bukan malah mengeruk keuntungan dengan posisi yang dijabatnya.

Misalnya saja, praktik korupsi dengan modus jual beli jabatan. Tentunya praktik culas seperti ini yang akan mengakibatkan efek pemerintahan yang korup, bagaimana jabatan di atasnya akan mengeruk keuntungan dari jabatan di bawahnya dan terus berantai seperti itu.

Beberapa kali Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK mengungkap praktik seperti ini. Namun, praktik ini rupanya tidak menjadi contoh atau peringatan kepada para kepala daerah lainnya meski tersiar luas melalui media massa.

Terakhir, KPK menangkap Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra. Dia tertangkap basah KPK saat tengah bertransaksi. Sekarung uang pecahan lima ribuan dan dua puluh ribuan disita komisi antirasuah tersebut.

Penyidik mendapati bahwa uang-uang tersebut diduga hasil jual beli jabatan. "Dari kasus Cirebon, KPK mengidentifikasi dugaan adanya tarif-tarif yang berbeda untuk pengisian jabatan tertentu. Misalnya, kisaran Camat Rp 50 juta, eselon 3 Rp100 juta eselon 2 Rp 200 juta," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jumat (26/10/2018).

Febri mengatakan tarif uang dipasang Bupati Sunjaya tersebut berlaku relatif tergantung strategis atau tidaknya jabatan.

"Tarif tersebut berlaku relatif tergantung tinggi rendah dan strategis atau tidaknya jabatan di Cirebon. Kami juga menduga, penerimaan hampir selalu terjadi setelah seseorang menduduki jabatan," jelas Febri.

Tidak hanya Sunjaya, Liputan6.com mencatat empat bupati atau kepala daerah ini terlibat praktik jual beli jabatan. Berikut rangkumannya:

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com kaloe berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2D52k4Q

No comments:

Post a Comment