Melihat kondisi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, BNI akan mendukung pemerintah dalam meningkatkan cadangan devisa dengan memberikan fasilitas trade finance yang mudah dan cepat untuk mendorong sektor ekspor.
Ke depan BNI akan meningkatkan upaya pelatihan, pendampingan, dan pengembangan produk dan pricing strategi tidak hanya untuk nasabah corporate namun juga untuk UMKM yang memiliki potensi ekspor.
Bergairahnya proyek-proyek infratruktur di dalam negeri yang menjadi sorotan pemerintah RI telah menjadikan BNI sebagai lembaga keuangan yang unggul dalam penyediaan layanan pembiayaan khususnya Supply Chain Financing (SCF) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN).
Kedua jenis transaksi ini mendominasi pelaku pasar keuangan di dalam negeri. Selama Periode Januari 2018 hingga Agustus 2018, BNI mampu membukukan volume trade finance sebesar 30,3 miliar USD tumbuh 17,4 persen secara year on year (YoY).
"Melihat kecenderungan tersebut, BNI terus berupaya meningkatkan dan memperbaharui produk-produk layanannya, tidak hanya pada bisnis Trade Finance, akan tetapi juga transaksi-transaksi lain yang berhubungan, seperti layanan Cash Management. Di mana Cash Management BNI terintegrasi dengan platform Digital Banking dan Kredit Korporasi untuk menarik lebih banyak nasabah dan mengembangkan pasar yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan tingkat utilisasi produk,” ujar Rico.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Para pengusaha terus menggenjot produksinya berupa kursi, meja, tempat tidur, serta berbagai macam aksesoris rotan lainnya.
No comments:
Post a Comment